WHOLE MOUNT HEWAN
NYAMUK (CULEX SP) SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI)
Wahyu Dimas1, Wahyuni sri2
Mahasiswa Prodi Biologi Universitas Muhamamadiyah1
Dosen Pembimbing Program Studi Biologi2
ABSTRAK : Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang
nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses
pemotongan.jadi pada metode ini, Preparat yang diamati adalah preparat utuh
baik itu berupa sel, jaringan organ maupun individu. whole mount.langkah
pertama dalam pembuatan preparat whole mount
yang kami lakukan adalah mencari hewan nyamuk ( Culex Sp ) dan memilih hewan yang paling baik untuk dilakukan
proses pembuatan preparat syarat utama untuk memilih hewan yang akan digunakan adalah yang masih memiliki morfologi yang utuh.
Yang menjadi pembatas adalah faktor ukuran, ketabalan, serta tingkat
transparansi sediaan yang kita buat tersebut yang berkaitan dengan faktor
pembesaran pengamatan melalui mikroskop nantinya. Sediaan dengan ketebalan 2 mm
dan transparan akan memungkinkan untuk diamati sampai tingkat perbasaran tidak
lebih dari 30 kali. Sediaan dengan ketebalan 0,5 mm mungkin hanya akan mencapai
tingkat perbesaran 100 kali.
Whole
mount is a method of making preparations that will be observed with a
microscope without any prior pemotongan.jadi processes in this method,
preparations are preparations intact observed either in the form of cells,
tissues and individual organs. mount.langkah whole first in the manufacture of
whole mount preparations that we do is look for the animals mosquito (Culex Sp)
and select the best animals to do the process of making preparations for the
main condition for choosing the animals that will be used is still intact
morphology. Which becomes the limiting factor is the size, ketabalan, as well
as the level of transparency of the preparations that we make relating to observation
through a microscope magnification factor later. Preparations with a thickness
of 2 mm and transparency will allow for perbasaran level not observed until
more than 30 times. Preparations with a thickness of 0.5 mm will probably only
reach the level of magnification of 100 times.
PENDAHULUAN
Whole mount merupakan
metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa
didahului adanya proses pemotongan.jadi pada metode ini, Preparat yang diamati
adalah preparat utuh baik itu berupa sel, jaringan organ maupun individu.
Nyamuk mempunyai
beberapa ciri yaitu
tubuhnya dibedakan atas
kaput, toraks, abdomen dan mempunyai 3 pasang kaki dan sepasang antena.
Satu pasang sayap dan halter menempatkan nyamuk dalam ordo Diptera. Sisik pada
sayap dan adanya alat mulut
yang panjang seperti
jarum menempatkan nyamuk
ke dalam familia Culicidae
Genus Culex
dicirikan dengan bentuk abdomen nyamuk betina yang tumpul pada
bagian ujungnya. Kepala Culex
umumnya bulat atau sferik dan memiliki
sepasang mata, sepasang
antena, sepasang palpi
yang terdiri atas 5
segmen dan 1
probosis antena yang
terdiri atas 15
segmen. Tujuan Untuk Mengetahui bentuk keseluruhan
morfologi dari hewan(Culex Sp ), Untuk
mengetahui bagaimana cara atau teknik pembuatan preparat dengan metode whole
mount.
BAHAN DAN METODE
Manfaat menggunakan metode whole mount dapat
mengamati seluruh bagian hewan atau tanaman dengan jelas di tiap tiap
bagiannya.Pada pembuatan preparat whole mount dengan menggunaka media nyamuk (
Culex Sp) ini hasil yang dapatkan sangat bagus namun sedikit kurang
maksimial.Ketidakmaksimalan ini dapat dilihat dari gambar preparat yang tidak
dapat satu bagian utuh.
Tempat Dan Waktu
Penelitian
Sample di ambil di Arboretum PSLK Universitas
Muhammadiyah Malang Pembuatan
preparat dan pengamatan mikroskopis
dilakukan di laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang Bulan
April 15.
Metode Pembuatan Whole mount hewan menggunakan
nyamuk (
Culex Sp ) di gunakan untuk membuat Preparat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pembuatan metode whole mount nyamuk (Culex Sp) dimasukan ke dalam botol
Flakon dalam tahapan ini hewan di masukkan ke dalam botol flakon maka langsung
dilakukan fiksasi dengan cara ditetesi larutan KOH hingga hewan tadi kesemuanya
terendam selama 24 jam.Fiksasi ini bertujuan untuk mematikan hewan tersebut
serta memfiksasi struktur yang terdapat pada nyamuk tersebut.
Memfiksasi beberapa Hewan nyamuk yang akan di jadikan preparat, lalu Memindahkan bahan dalam gelas arloji, di
lanjutkan dengan Memindahkan bahan dalam gelas arlojiMenetesi dengan asam
asetat 10% selama 30 menitMencuci Dengan Aquadest Selama 10 Menit, Medehidrasi
dengan Alkohol 50%70%80%100% masing selama 10 Menit, Menetesi dengan minyak
cengkeh selama 30 menitMenetesi dengan Xylol 1 selama 30 menit kemudian
dipindahkan ke gelas bendaMenetesi Xylol 2 sebelum kering di tambahkan dengan
ethelen langsung di tutup dengan kaca penutup.
Dalam pratikum kali ini
kami mneggunakan Nyamuk ( Culex Sp ) sebagai
hewan yang akan di buat whole
mount.langkah pertama dalam pembuatan preparat whole mount yang kami lakukan adalah mencari hewan nyamuk
( Culex Sp ) dan memilih hewan yang
paling baik untuk dilakukan proses pembuatan preparat syarat utama untuk
memilih hewan yang akan digunakan adalah
yang masih memiliki morfologi yang
utuh.langkah selanjutnya dalam pembuatan preparat whole mount.
Metoda ini dipersiapkan sediaan yang terdiri atas
keseluruhan organisme (baik hewan maupun tumhuhan) secara utuh. spesimen
kultur, organ, maupun bagian organ, embrio, sel telur, spermatozoa ,potongan
syaraf,pembuluh darah, jenis-jenis selaput tipis dan sebagainya. Melalui metoda
ini diusahakan agar kita mendapat kesan bentuk aslinya dengan mempertahankan
format-format taga dimensinya. Yang menjadi pembatas adalah faktor ukuran,
ketabalan, serta tingkat transparansi sediaan yang kita buat tersebut yang
berkaitan dengan faktor pembesaran pengamatan melalui mikroskop nantinya.
Sediaan dengan ketebalan 2 mm dan transparan akan memungkinkan untuk diamati
sampai tingkat perbasaran tidak lebih dari 30 kali. Sediaan dengan ketebalan
0,5 mm mungkin hanya akan mencapai tingkat perbesaran 100 kali
Bagian
toraks nyamuk terdiri
atas 3 bagian yaitu
protoraks, mesotoraks dan metatoraks.
Bagian metatoraks mengecil
dan terdapat sepasang
sayap yang mengalami modifikasi
menjadi halter. Abdomen terdiri atas 8 segmen tanpa bintik putih di
tiap segmen.
Ciri
lain dari nyamuk
Culex adalah posisi
yang sejajar dengan bidang
permukaan yang dihinggapi
saat istirahat atau
saat menusuk dengan kaki belakang
yang sedikit terangkat (Setiawati, 2000).
Genus Culex dikenali dengan
struktur sketelumnya yang
trilobus, ujung abdomen yang tumpul dan
badannya yang penuh
dengan sisik-sisik. Selain
itu, struktur yang membedakan genus ini dengan genus yang lain adalah
struktur yangdisebut pulvilus yang
berdekatan dengan kuku
diujung kaki nyamuk.
Culex quinquefasciatus berwarna
coklat, berukuran sedang, dengan bintik-bintik
putih di bagian
dorsal abdomen. Sedangkan
kaki dan proboscis berwarna
hitam polos tanpa
bintik-bintik putih. Spesies
ini sulit dibedakan dengan nyamuk
genus Culex lainnya.
1
|
2
|
3
|
4
|
7
|
5
|
6
|
8
|
9
|
Keterangan :
1. Tarsus 2.Banded Abdomen 3.Tibia 4.Wings 5.Antena6.Mesonotum 7.Proboocis 8.Occiput 9.Femur
1. Tarsus 2.Banded Abdomen 3.Tibia 4.Wings 5.Antena6.Mesonotum 7.Proboocis 8.Occiput 9.Femur
Kesimpulan
Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang
nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses
pemotongan.jadi pada metode ini, Preparat yang diamati adalah preparat utuh
baik itu berupa sel, jaringan organ maupun individu.Kepala Culex umumnya
bulat atau sferik
dan memiliki sepasang mata,
sepasang antena, sepasang
palpi yang terdiri
atas 5 segmen dan
1 probosis antena
yang terdiri atas
15 segmen. Tujuan
Untuk Mengetahui bentuk keseluruhan
morfologi dari hewan(Culex Sp ).
·
Fiksasi ini bertujuan
untuk mematikan hewan tersebut serta memfiksasi struktur yang terdapat pada
nyamuk tersebut. Memfiksasi
beberapa Hewan nyamuk yang akan di
jadikan preparat.
Daftar
Pustaka
·
Borror dkk., 1992.
Inventarisasi Anggota Psocidae (Psocoptera) di Pulau Nusa Penida Kabupaten Klungkung-Bali
[Skripsi S-1], Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana.
·
Gunarso,
1989. Psocoptera and Wallace’s Line: Collection from The Islands of Bali and Lombok. Treubia29 (2):83-171.